Keajaiban Infaq di Jalan Allah

Oyisultra.com, YOGYAKARTA – Jalan Allah yang dimaksud khususnya dalam hal ini adalah jalan orang-orang Islam atau Muslimin yaitu beriman, berislam dan senantiasa bertaqwa kepada Allah. Berbuat baik atau Ihsan juga memperbaiki diri atau taubat dalam melakukan kesalahan dengan bersegera kembali kepada Allah dan mengembalikan segala urusan kepadaNya.

Suatu nikmat sekaligus tantangan bagi umat Islam yaitu dalam mengembalikan segala perkara senantiasa kepada Allah semata. Menjadi mudah dan tidak ada perkara yang menyempitkan dada, namun pada saat yang sama ujian berat yang menggoncangkan segoncang-goncangnya sebagaimana ibarat pembaca kitab suci Al-Qur’an mengalami dinamika sedemikian rupa ketika bertemu ayat rahmat kemudian gambaran tentang adzab, namun pada saat yang sama mengembalikannya kepada Allah semata.

Kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman yang dibaca akhirnya menjadi rahmat berupa pelapang hati, penerang dalam dada orang yang beriman juga sekaligus obat.
Kembali kepada keajaiban Infaq, bahwa menyumbangkan atau menafkahkan (“nafaqa”) apa yang dicintai seperti umumnya harta sebagaimana penjelasan di atas adalah utama, seperti berinfaq pada pembangunan masjid yang banyak dzikir atau disebut nama Allah di dalamnya serta berbagai ritual ibadah. Segala yang diinfaqkan dari suatu kebaikan tersebut akan mendapatkan balasan, bahkan berkali-kali lipat kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an Surat Aali Imraan ayat 92 berikut artinya: “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”
“Laa ilaaha Illa Allah”, tidak ada Tuhan selain Allah merupakan kalimat yang diakui memiliki keutamaan sebagai dzikir atau mengingat Allah. Mengingat semua kebaikan adalah sedekah, maka dapat diqiyaskan bahwa setiap kebaikan apa pun yang disedekahkan dapat juga berlaku dalam kebaikan yang diinfakkan di jalan Allah.

Namun perlu diingat di antaranya adalah penting juga pertimbangan sebagai bagian dari kemaslahatan seperti rambu-rambu agar tidak melanggar ketetapan Allah untuk senantiasa ditegekkan serta tidak membuat kerusakan atau bahkan melampaui batas.

Selanjutnya, hasil yang didapat sebagai balasan dari Allah tidak hanya secara sempurna yaitu di akhirat kelak, namun juga berbagai kebaikan di dunia di antaranya yang populer di kalangan para dermawan yaitu dapat menolak balak musibah dalam kehidupan sehari-hari. Maka marilah berinfaq di jalan Allah dan rasakan keajaibannya, Insha Allah!

Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil. (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)

Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *