JLP Sulawesi Tenggara Soroti WIUP PT Cinta Jaya, Diduga Titik Sentral Pengumpulan Ore Siluman

Oyisultra.com, KENDARI – Ketua Jaringan Lingkar Pertambangan (JLP) Sulawesi Tenggara (Sultra), Wawan Soneangkano menyoroti adanya polemik kegiatan pertambangan ilegal yang terjadi di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT. Antam Tbk pada Blok Mandiodo di Kabupaten Konawe Utara (Utara).

Pasalnya, illegal mining atau penambangan ilegal tersebut telah menyebabkan kerugian negara hingga Rp5.7 Triliun, yang melibatkan banyak pimpinan perusahaan kontraktor mining hingga pimpinan pemilik IUP.

Sebagai agent of control, Ketua JLP Sultra sangat aktif dalam melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah serta pelaku usaha yang dinilai merugikan negara dan tidak adanya keberpihakan terhadap kemakmuran rakyat.

Dalam keterangannya, Ketua JLP Sultra Wawan Soneangkano menyoroti lokasi PT. Cinta Jaya yang selama ini diduga telah menjadi titik sentral atau bisa dibilang sebagai muara pengumpulan ore-ore siluman.

“Juga sebagai wadah keluar masuknya tongkang-tongkang bermuatan ore nikel di jety milik PT. Cinta Jaya (CJ), baik itu terminal umum sementaranya ataupun terminal khususnya,” ungkap Wawan.

Terlepas dari sistem buruknya, dalam pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya alam hingga pemanfaatannya, pihaknya menduga bahwa itu adalah syarat dengan praktik kotor dalam beberapa oknum maupun pihak-pihak terkait.

Wawan mengungkapkan juga, menduga banyaknya aparat yang ikut terlibat dalam modus-modus mafia dari hulu hingga hilir yang mempunyai tugas dan peran masing-masing.

Wawan juga bahkan mewarning keras Mursidin Syam selaku PLT Kuasa Direktur PT. Cinta Jaya yang baru ditunjuk agar tidak memberikan ruang komunikasi kepada para pelaku kejahatan mafia tambang yang ada di Blok Mandiodo.

Sebab, kata Wawan, dari hasil investigasi dan monitoring serta pengambilan data-data di lapangan, diketahui bahwa dalam lokasi IUP pertambangan PT. Cinta Jaya di Blok Mandiodo, Tapunggaya dan Tapuemea banyak terdapat ore-ore hasil produksi gelap di eks 11 IUP yang sudah dimasukkan dalam wilayah IUP dan stock file PT CJ.

Khawatirnya, sambung Wawan, adanya banyak cargo produksi yang coba dikamuflasekan ke dalam IUP PT. Cinta Jaya. “Takutnya ini akan menimbulkan pertanyaan besar apakah cargo itu akan ditongkangkan dengan modus klaim kontraktor mining PT. Cinta Jaya sebagai hasil produksi mereka atau seperti apa, sebab mengingat banyaknya kuota RKAB PT. Cinta Jaya tahun 2023 yang diberikan Kementerian ESDM sebesar 2,4 juta metrik ton,” katanya.

Atas dasar itulah, pihaknya mengingatkan secara tegas agar kuasa Direktur PT. Cinta Jaya yang baru ditunjuk agar tidak bermain.

“Jangan coba bermain mata ataupun berani mengambil risiko, sebab kami sudah mendeteksi dan mengambil titik koordinat serta memfoto semua ore-ore siluman bahkan sitaan barang bukti dengan ore hasil produksi murni dari pihak kontraktor mining PT. Cinta Jaya, dan kami akan mengecek secara berkala,” tutupnya.

Sementara itu, Plt Kuasa Direktur PT. Cinta Jaya ketika dikonfirmasi media ini via WhatsApp Selasa malam (12/9) belum terhubung (belum aktif).

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *