Tim Penilai Lomba Kebersihan Desa dan Kelurahan di Kecamatan Parigi Dinilai Tidak Profesional

Oyisultra.com, MUNA – Panitia Tim penilai lomba kebersihan tingkat Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Parigi Kabupaten Muna dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI tahun 2023 dinilai tidak profesional dalam menentukan juara.

Pasalnya, Kelurahan Wasolangka yang dinobatkan sebagai juara satu dalam lomba kebersihan tingkat Desa dan Kelurahan dianggap tidak masuk akal.

Sebab, jika indikator penilaian panitia adalah pagar, cat, termasuk pemasangan bendera dan umbul-umbul, maka harusnya Kelurahan Wasolangka tidak layak mendapat juara satu.

Kepala Desa Latampu, La Tia mengatakan, heran dengan panitia penilai lomba desa tingkat kecamatan dalam menentukan juara, karena banyak indikator yang tidak terpenuhi.

Mulai dari pagar catnya tidak merata, secara kasat mata masyarakat bisa menilai kondisi pagar serta cat di Kelurahan Wasolangka.

Lalu Kantor Balai Pertemuan Wasolangka yang tidak memiliki pagar, kotoran hewan ternak yang berhamburan, sampah, hingga cat pagar rumah-rumah warga yang tidak merata.

“Kalau mau adil mari kita turun lapangan, dimana desa yang lengkap mulai dari pagarnya, catnya, maupun bendera dan umbul-umbul, tim penilai ini mereka turun lapangan atau seperti apa?” kata La Tia Kepala Desa Latampu dengan nada kesal kepada media ini, Kamis (17/08/2023).

Pensiunan ASN ini menduga, tim penilai sengaja menentukan Kelurahan Wasolangka sebagai juara, karena semua dewan juri dalam lomba tersebut berasal dari Kelurahan Wasolangka.

“Sengaja itu karena tim penilainya semua dari Wasolangka, Ini Wasolangka dari segimana sehingga dapat juara satu, kita Desa Latampu mengeluarkan anggaran sampai ratusan juta dari pagar hingga cat tapi ujung-ujungnya tim penilai seperti ini kelakuannya,” tegasnya.

Ia mengaku, bukan berarti Desa Latampu harus dapat juara dalam lomba ini. Hanya saja ada sejumlah desa lain yang lebih layak dapatkan itu, dengan harapan bisa menjadi cotoh teladan di tahun berikutnya.

“Kalau Desa Latampu tidak mungkin ikut contoh Kelurahan Wasolangka, coba bandingkan pagar sama catnya. Apalagi di Latampu sudah tidak ada tai sapi yang berserakan dipinggir jalan,” katanya.

Iapun meminta, kegitan lomba kebersihan ini tidak perlu lagi diadakan di tahun-tahun berikutnya, karena sudah ada pemenang sebelum pengumuman lomba.

“Tahun depan tidak usah lagi ikut lomba seperti ini, percuma juga karena sudah ditau siapa yang juara, tahun-tahun sebelumnya begitu juga pasti Wasolangka yang dapat,” tambahnya.

Salah satu warga Kelurahan Wasolangka yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku kaget, karena Kelurahan Wasolangka keluar sebagai juara.

Sebab menurut dia, jika yang dinilai adalah pagar, cat, umbul-umbul dan bendera maka desa Labulu-bulu, Latampu dan Laiba harusnya lebih layak dapat juara.

“Pikiran kita ini Latampu pasti juara sama Labulu-bulu, Laiba juga bagus,” ungkapnya.

Ketua PKK Kecamatan Parigi, Sri Megawati mengaku, tim penilai lomba Desa/Kelurahan terdiri dari TNI/Polri dan kesehatan, TNI atas Nama Laode Usman, Polri atas nama Zamlin dan kesehatan atas nama Ali Tamrin.

“Item yang dinilai dari pagar, cat, umbul-umbul dan bendera serta antusias warga dalam menyambut HUT RI,” tutupnya.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *