Peran Iptek dan Riset Dalam Penanggulangan Hipertensi di Kawasan Pesisir

Oleh : Irawati Mahasiswa Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya Kendari

Oyisultra.com, KENDARI – Kawasan pesisir merupakan salah satu sumber daya alam yang strategis dan memiliki peran penting dalam mendukung kehidupan manusia. Namun, kawasan pesisir juga memiliki tantangan tersendiri terkait masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan serius. Perubahan lingkungan, ekspansi perkotaan, polusi, serta perubahan iklim telah berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan pesisir. Untuk mengatasi permasalahan ini, peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta riset yang berkelanjutan sangat diperlukan.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan salah satu masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Kawasan pesisir sebagai pusat kehidupan masyarakat dan aktivitas ekonomi, tidak terlepas dari dampak masalah kesehatan ini. Tingkat urbanisasi, perubahan gaya hidup, dan pola makan yang tidak sehat di kawasan pesisir berkontribusi pada peningkatan kasus hipertensi.

Hipertensi yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang dimiliki seseorang (Oktaviarini et al, 2019).

Hipertensi merupakan kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri terus-menerus tinggi. Tingginya tekanan darah ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh lainnya, seperti jantung, otak, dan ginjal. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kasus hipertensi di kawasan pesisir meliputi, Pola Makan yang Tidak Sehat, di kawasan pesisir, terkadang pola makan cenderung tinggi garam dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi. Konsumsi Garam Berlebihan di banyak masyarakat pesisir, makanan laut menjadi bagian penting dari pola makan sehari-hari. Namun, makanan laut seperti ikan dan kerang seringkali mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena garam menyebabkan tubuh menahan air, yang pada gilirannya meningkatkan volume darah dan tekanan di dalam pembuluh darah.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Nofi Susanti , Putra Apriadi Siregar, Reinpal Falefi pada tahun 2020 yang berjudul Determinan Kejadian Hipertensi Masyarakat Pesisir Berdasarkan Kondisi Sosio Demografi dan Konsumsi Makan, dari UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia, menunjukkan angka kejadian hipertensi di wilayah pesisir terdapat hubungan antara pola konsumsi makanan, status pendidikan dan usia terhadap kejadian hipertensi.

Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap konsumsi makanan yang sehat di wilayah pesisir merupakan salah satu tantangan dalam upaya pencegahan hipertensi dan masalah kesehatan terkait lainnya. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kurangnya kepedulian ini meliputi tradisi makanan lokal, keterbatasan akses terhadap bahan makanan sehat, serta kurangnya kesadaran tentang dampak kesehatan dari pola makan yang tidak sehat.

Masyarakat pesisir kadang mengkonsumsi ikan yang dikeringkan yang merupakan bagian dari budaya masyarakat pesisir di banyak daerah, Ikan yang dikeringkan cenderung memiliki kandungan garam yang tinggi sebagai metode pengawetan. Konsumsi garam berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi dan merupakan faktor risiko bagi penyakit jantung. Untuk mengurangi dampak ini, disarankan untuk mengatur asupan garam dan memilih ikan yang dikeringkan dengan kadar garam yang lebih rendah. Masyarakat pesisir juga sering mengonsumsi makanan laut yang tinggi lemak jenuh, seperti kerang dan kepiting yang dimasak dengan cara digoreng atau dimakan dengan saus berlemak. Selain itu, semakin meningkatnya konsumsi makanan cepat saji di kawasan pesisir juga berkontribusi pada asupan lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, yang dapat mempengaruhi fungsi pembuluh darah dan menyebabkan hipertensi.

Kurangnya Asupan Buah dan Sayuran juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi pada masyarakat di kawasan pesisir akibat akses untuk mendapatkan sayuran dan buah yang susah terjangkau, pola makan yang tidak mencakupi asupan buah dan sayuran yang cukup juga dapat berdampak pada kesehatan jantung dan tekanan darah. Buah dan sayuran kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan risiko hipertensi.

Adapun strategi penanggulangan yang dapat di lakukan oleh tenaga Kesehatan adalah melakukan Edukasi mengenai Gizi, Melalui kampanye edukasi dan penyuluhan, masyarakat pesisir perlu diberi pemahaman tentang pentingnya mengurangi konsumsi garam berlebihan dan lemak jenuh. Masyarakat juga perlu diberi informasi tentang manfaat mengganti makanan tinggi lemak jenuh dengan makanan yang kaya serat, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Selain melakukan edukasi mengenai Gizi tenaga Kesehatan dapat melakukan Diversifikasi Pola Makan dengan menganjurkan kepada Masyarakat pesisir untuk beralih ke pola makan yang lebih beragam dan seimbang, dengan meningkatkan konsumsi ikan yang rendah garam dan memasukkan lebih banyak sayuran dan buah-buahan dalam menu sehari-hari.

Peran serta pemerintah sangat di harapkaan untuk menekan angka kejadian penyakit hipertensi di kawasan pesisir, Pemerintah melalui dines Kesehatan dapat menerapkan regulasi terkait dengan kandungan garam dan lemak jenuh dalam makanan yang dijual di pasar, termasuk makanan laut dan produk makanan cepat saji, dengan melibatkan puskesmas dan tenaga Kesehatan dalam penanggulangan hipertensi, pemerintah memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat , pencegahan penyakit hipertensi, dan manajemen penanganan kondisi ini di masyarakat.

Beberapa langkah yang bisa diambil oleh dinas kesehatan untuk mengatasi hipertensi yang terjadi di wilayah pesisir adalah dengan melakukan Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Melalui program layanan Kesehatan pemeriksaan berkala dapat membantu masyarakat mudah mendapatkan pelayanan Kesehatan, diharapkan masyarakat pesisir dapat lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk pemeriksaan tekanan darah untuk mendeteksi dini risiko hipertensi, melakukan Skrining dan Deteksi Dini, Dinas kesehatan dapat mengatur program skrining dan deteksi dini di komunitas untuk mengidentifikasi kasus hipertensi secara lebih awal.

Program ini dapat diadakan di fasilitas kesehatan, pusat komunitas, atau tempat-tempat umum lainnya, Kolaborasi dengan Komunitas Dinas kesehatan dapat berkolaborasi dengan komunitas lokal dalam merancang program pencegahan dan pengelolaan hipertensi yang sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat pesisir, Penggunaan Teknologi Kesehatan Dinas kesehatan dapat memanfaatkan teknologi kesehatan seperti telemedicine untuk memberikan konsultasi medis jarak jauh kepada masyarakat pesisir yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan fisik.

Program Peningkatan Gaya Hidup Sehat, Dinas kesehatan dapat merancang program peningkatan gaya hidup sehat, termasuk kampanye olahraga, kampanye makanan sehat, dan program pengelolaan stres. Program Monitoring dan Evaluasi, Dinas kesehatan dapat memantau dan mengevaluasi efektivitas program-program yang dilakukan dalam penanggulangan hipertensi. Ini melibatkan pengumpulan data dan analisis untuk melihat sejauh mana dampak program terhadap prevalensi dan manajemen hipertensi.

Dengan penerapan strategi di atas dan kesadaran masyarakat, diharapkan risiko hipertensi akibat pola makan tidak sehat di kawasan pesisir dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat meningkat secara keseluruhan.

Peran iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dalam menangani peningkatan angka kejadian hipertensi di kawasan pesisir sangatlah signifikan. Teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung upaya pencegahan penyakit, deteksi dini penyakit, manajemen penaganan dan edukasi terkait hipertensi.

Teknologi telemedicine memungkinkan tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan jarak jauh kepada masyarakat pesisir. Pasien dapat melakukan konsultasi medis melalui panggilan video atau pesan teks, memantau tekanan darah mereka, dan mendapatkan nasihat medis tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan. Pengembangan aplikasi kesehatan yang memberikan informasi tentang pola makan sehat, aktivitas fisik, pengelolaan stres, dan pemantauan tekanan darah dapat membantu masyarakat pesisir untuk secara aktif mengelola kesehatan mereka sendiri.

Penggunaan perangkat wearable seperti smartwatch atau fitness tracker dapat membantu individu memantau tekanan darah, denyut jantung, tingkat aktivitas fisik, dan kualitas tidur mereka. Data yang dikumpulkan dari perangkat ini dapat memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kesehatan individu dan membantu dalam mendeteksi tanda-tanda awal hipertensi, Teknologi kesehatan telah menghasilkan alat pemantau tekanan darah yang mudah digunakan di rumah.

Ini memungkinkan masyarakat pesisir untuk secara mandiri memantau tekanan darah mereka sendiri secara teratur dan memberi tahu tenaga medis jika ada perubahan yang mencurigakan. Media sosial, situs web, dan platform edukasi online dapat digunakan untuk menyebarkan informasi tentang hipertensi, factor risiko dan cara mencegahnya. Konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami dapat meningkatkan Penggunaan analisis data dan model prediksi dapat membantu memperkirakan potensi peningkatan angka kejadian hipertensi di masa depan. Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk merencanakan langkah-langkah pencegahan lebih awal.

Dengan memanfaatkan iptek dan teknologi secara efektif, dinas kesehatan dan pihak berwenang dapat memiliki alat yang kuat untuk mengatasi peningkatan angka kejadian hipertensi di kawasan pesisir. Teknologi tidak hanya memfasilitasi pendekatan preventif, tetapi juga membantu dalam pemberdayaan masyarakat dalam mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik.

Penanggulangan masalah kesehatan di kawasan pesisir memerlukan peran aktif iptek dan riset. Melalui penelitian yang mendalam dan inovasi teknologi, dapat dihadirkan solusi yang efektif untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan di sekitar kawasan pesisir. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga riset, dan masyarakat pesisir sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan kawasan pesisir yang sehat, berkelanjutan, dan aman bagi semua penduduknya.

Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat umum dan terkhusus masyarakat yang berdomisili di wilayah pesisir. WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATU.

Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *