Kajur Arkeologi UHO Tinjau Langsung Pelaksanaan Pedagogi VII di Kolaka

Oyisultra.com, KOLAKA – Ketua jurusan (Kajur) Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo (UHO), Dr. Abdul Alim meninjau langsung kegiatan pendidikan dasar gerakan orientasi mahasiswa arkeologi (Pedagogi), yang dilaksanakan di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Minggu (19/03/2023).

Kegiatan Pedagogi VII ini diikuti oleh mahasiswa arkeologi angkatan 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari, dari 15 hingga 20 Maret 2023.

Kajur Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UHO, Dr. Abdul Alim menjelaskan, bahwa Pedagogi ini merupakan kegiatan rutin dilakukan setiap tahunnya yang diperuntukan untuk mahasiswa baru sebagai kerangka dalam melatih mahasiswa agar lebih mengenal situs budaya.

“Kegiatan ini dapat terlaksana dengan adanya koordinasi yang baik antara pihak Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya maupun Himpunan Mahasiswa Arkeologi itu sendiri,” jelas Abdul Alim.

Ia menerangkan, Pedagogi juga sebagai bentuk pendekatan mahasiswa baru kepada masyarakat yang berada disekitaran situs budaya, sehingga dengan kehadiran mahasiswa Arkeologi mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara kerja Arkeologi.

“Selain sebagai pengenalan situs budaya, Pedagogi juga sebagai bentuk pendekatan sosial kepada masyarakat,” terangnya.

Olehnya itu, ia berharap dapat terjalin sinergitas antara pemerintah setempat maupun universitas yang selalu memberikan kontribusi, pihak Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya nantinya akan mendukung secara materil kegiatan Pedagogi.

“Dengan kehadiran mahasiswa Arkeologi ini kedepannya wilayah Desa Tanggetada akan dijadikan sebagai desa binaan, tentunya dengan sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan akademis,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Himaleo, Yudar mengatakan, bahwa dalam kegiatan Pedagogi VII ini mahasiswa akan mengunjungi beberapa peninggalan Jepang yang berada di tiga desa yaitu Desa Lalonggosua, Tanggetada dan terakhir Desa Palewai.

“Kami akan mengunjungi beberapa situs peninggalan Jepang seperti reveitment, bungker, dan sumur tua,” tutupnya.

Penulis : EBIT VERNANDA
Publisher : MAHIDIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *