Pilgub Sultra 2024, LSI Denny JA: Pemilih Ingin Gubernur yang Mampu Selesaikan Masalah Ekonomi Ketimbang Isu Primordial

Oyisultra.com, KENDARI – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil temuan dan analisis survei pilihan calon Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2024, di salah satu Hotel Kota Kendari, pada Selasa (30/4/2024).

Penanggung jawab riset LSI Denny JA, Ikrama Masloman kepada sejumlah awak media saat menggelar konferensi pers menjelaskan, bahwa perkembangan politik, yang selalu didominasi isu identitas mulai bergeser dan mengarusutamakan aspek-aspek kemampuan, khususnya kemampuan meningkatkan Ekonomi masyarakat menjadi pertimbangan pemilih dalam memilih pemimpin.

Menurut Ikrama, mayoritas Pemilih sebesar 65,6% menginginkan Gubernur Sultra tahun 2024 yang mampu menyelesaikan masalah ekonomi tanpa mempertimbangkan asal-usul etnis calon.

Sedangkan, kata dia, publik atau pemilih yang memilih atas petimbangan Calon Gubernur latar belakang etnis hanya sebesar 10,5%.

“Sementara yang memilih karena
pertimbangan calon yang memberikan bantuan sebesar 9,3%, dan sebesar 14,6% publik yang tidak menjawab,” kata Ikrama.

Hal ini, lanjut Ikrama, disegmen pemilih etnis sekalipun, mayoritas etnis di Sultra lebih memilih karena pertimbangan kemampuan menyelesaikan masalah Ekonomi ketimbang memilih karena kesamaan latar belakang etnis dengan calon yang didukung.

“Kecuali di etnis Tolaki meski mayoritas memilih aspek kemampuan namun angka dukungannya paling kecil ketimbang etnis lainnya, yaitu sebesar 40%. Sedangkan tertinggi yaitu etnis Bugis sebesar 80,7%, suku asal Sulawesi lainnya 73,8%, selanjutnya Buton sebesar 70,5%, Jawa dan Bali masing-masing 66,7%, suku lainnya sebesar 40%,” ujar dia.

Selanjutnya, jika pertimbangan memilih pemimpin calon gubernur ditelusuri di daerah kabupaten kota, aspek kemampuan menyelesaikan masalah Ekonomi unggul disemua daerah ketimbang memilih pertimbangan etnis, namun jika urutkan lewat enam Daerah Pemilihan (Dapil) di Sulawesi Tengggara, maka aspek memilih calon gubernur karena kemampuan menyelesaikan masalah Ekonomi tertinggi ada di Dapil Sultra 1 sebesar 82%.

“Dapil 4 sebesar 71%, Dapil 5 sebesar 70%, Dapil 2 sebesar 65%, Dapil 3 sebesar 61,4% dan terendah di Dapil VI sebesar 42,4%,” lanjut dia.

Ia menjelaskan, sedangkan yang memilih karena aspek kesamaan etnis tertinggi adalah di Dapil Sultra 2 sebesar 20%, dan memilih
karena pertimbangan Bantuan Sosial tertinggi di Dapil 4 sebesar 11,9%.

“Dari aneka data diatas, isu Primordial hanya dibawah 15 %. Yang berarti memainkan isu ini tidak hanya tidak populis, namun dapat membawa pengaruh sentimen
negative,” jelas dia.

Dari aneka data diatas, sambung dia, Atribusi aspek kemampuan adalah penting karena pertimbangan mayoritas publik diatas 60%, sedangkan aspek memilih karena primordial tidak memilih signifikansi, karena yang memilih atas dasar kesamaan latar belakang hanya dibawah 15%.

Bahkan jika diperhitungkan, pandangan memilih karena etnis tersebut merata di semua etnis, berarti memainkan isu ini tidak hanya tidak populis, namun dapat membawa pengaruh sentimen negatif bagi yang mengarusutamakan strategi ini.

Aspek utama kemampuan menyelesaikan masalah ekonomi, kata dia, berkaitan dengan kebutahan orang dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu pangan dan lapangan
pekerjaan.

Ia menambahkan, metodologi survei yang digunakan, yakni metode sampling atau multistage random sampling, jumlah responden 800, teknik pengumpulan data wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, serta margin of eror 3,5 persen.

“Survei di lapangan dilaksanakan pada tanggal 20 – 26 Maret 2024 dengan menggunakan 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview). Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 3.5 %,” tambahnya.

Penulis : MAN
Publisher : MAHIDIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *