Oyisultra.com, KENDARI – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo tiba di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (3/12/2023).
Kedatangan Capres Ganjar Pranowo untuk melakukan kampanye politiknya pada Pilpres tahun 2024 di Bumi Anoa, yang disambut langsung oleh Ketua TPD Sultra Andi Sumangerukka, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra Lukman Abunawas.
Serta disambut antusias ratusan masyarakat, relawan, dan kader partai pengusung yang sudah lama menunggu di bandara Halu Oleo (HO).
Selain itu, terlihat saat turun dari pesawat Ganjar disambut dengan tarian Mondotambe dari adat Tolaki dan pengalungan bunga.
Saat di Bumi Anoa, Capres Ganjar Pranowo dijadwalkan akan mengikuti beberapa agenda yakni menghadiri acara bersama Sekawan Pospera, bertemu dengan para petani, tokoh agama dan tokoh masyarakat, TPD, TPK, Caleg dan relawan, serta melakukan pertemuan dengan millenial dan Gen-Z.
Teriakan “Ganjar Presiden” pun menggema menyambut kedatangan Capres nomor urut 3 ini. Warga yang telah melihat sosok Ganjar langsung meneriaki presiden.
“Bapak Ganjar Presiden Indonesia,” teriak salah satu warga.
Saat bertatap muka dengan para petani, Ganjar mendengarkan curhat atau keluhan petani terkait jalan rusak, harga pupuk yang mahal, serta keluhan modal usaha.
Menanggapi hal ini, Ganjar mengatakan, sebenarnya pemerintah mesti melihat potensi ini dengan membuat pabrik pupuk, dan pengolahannya harus melalui penyuluh dan pendamping yang berkualitas.
“Dan penyuluh ini harus diperhatikan kesejahteraannya,” kata Ganjar.
Untuk perbaikan jalan, Ganjar menerangkan, bahwa saat ini aspal Buton di Sultra sangat memiliki potensi. Ia berjanji jika terpilih nanti pihaknya akan memanfaatkan aspal Buton secara maksimal.
“Alhamdulillah, selama ini Pemprov Jawa Tengah sudah bekerja sama dengan Pemda Sultra untuk penggunaan aspal Buton,” terang Ganjar.
Sedangkan terkait modal usaha, ia berjanji akan membantu ibu rumah tangga dengan memaksimalkan penggunaan kredit usaha rakyat (KUR).
“Selama ini KUR belum dimaksimalkan dengan benar oleh konsumen. Penyebabnya, informasi soal KUR masih terbatas dan edukasi masyarakat masih kurang terkait kredit -kredit yang bisa dimanfaatkan pekerja dan pengusaha kecil masih minim,” pungkasnya.
REDAKSI