Warga Kendari Sulap Limbah Laut Jadi Benda Bernilai

Oyisultra.com, KENDARI – Sebagian orang menganggap limbah laut sebagai barang kotor, tidak berguna dan tidak memiliki manfaat. Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik dibuat seperti kerajinan tangan akan menghasilkan barang yang bernilai, dan tentunya jika dijual akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Seperti yang dilakukan perajin asal Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Besse Patadjai dengan mengubah kerang laut menjadi kerajinan tangan yang cantik.

Limbah organik kerang laut ia manfaatkan dengan membuat kerajinan tangan yakni Shellcaft. Shellcaft merupakan kerajinan dengan membuat benda-benda dekoratif atau dekorasi permukaan dengan menggunakan kulit kerang.

Kerajinan tersebut meliputi desain dan pembuatan barang-barang kecil seperti perhiasan, bingkai cermin dan lainnya.

Lulusan S1 Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi ini mengatakan, kerajinan tangan yang ia buat bernama Shellcaft dengan menggunakan bahan dari cangkang kerang yang diambil di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara.

Hasil kerajinan tangan dari kerang laut berupa jam dinding, bingkai foto dan gantungan kunci

Proses pembuatan kerang laut, lanjutnya, harus dilakukan pemotongan dengan menggunakan beberapa alat mesin. Sedangkan untuk jenis cangkang kerang itu diambil di pesisir laut.

“Banyak di pesisir laut cangkang kerang yang bisa dijadikan kerajinan tangan tetapi kalau dari luar warnanya atau relifnya tidak bagus pasti keindahanya pasti ada di dalam. Terkadang kerang itu dari luarnya sudah cantik,” kata Andi Besse saat ditemui di Kampus UHO Kendari, Senin 20 November 2023.

Ia menerangkan, untuk pembuatan kerajinan tangan Shellcaft menggunakan mesin potong bor, kompresor atau mesin cat dan genset yang diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari.

Setelah mendapatkan bantuan alat, pihaknya baru membuat aneka karya. Dirinya juga belajar pengolahan sampah dari limbah menjadi uang waktu kuliah di kampus ternama di Filipina.

Andi menjelaskan, kerajinan tangan yang ia buat seperti aksesoris wanita, kalung, gelang, bros, cincin, hiasan jilbap hingga hiasan rumah.

“Untuk proses pembuatanya pertama-tama menyiapkan jenis kerang laut. Lalu dilakukan pemotongan dan kemudian perakitan,” jelasnya.

Hiasan dinding dari kerang laut

Kata dia, proses pembuatan kerajinan tangan Shellcaft membutuhkan waktu yang relatif lama, dikarenakan tergantung tingkat kesulitannya.

“Semakin lebih cantik maka proses pembuatannya semakin lama juga dan Shellcaft yang kami buat tidak akan pernah sama. Jadi membeli satu produk, produk itu menjadi satu-satunya dan tidak akan pernah ada samanya,” ungkapnya.

Ia menerangkan, kegiatan ekonomi kreatif itu harus digalakkan di Kota Kendari, karena sumbernya banyak dan peluang ekonominya sangat besar.

“Membuat kerajinan tangan dari limbah perikanan menjadi karya-karya seni atau karya krakter shellcaft dari merubah benda yang tidak bernilai menjadi benda bernilai merupakan tindakan memajukan ekonomi krearif,” terangnya.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat yang ada dipesisir laut untuk mengembangkan dan meningkatkan ekonomi kreatif daerah Sulawesi Tenggara.

Alumni S2 kampus ternama di Filipina ini pernah turun di pemukiman nelayan Bajo untuk mengajarkan bagaimana membuat kerajinan tangan dari limbah kerang yang ada di laut. (Adv/OS)

Penulis : ASEP
Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *