Mengenal Kerajinan Perak Kendari, Perhiasan Melegenda Diakui Unesco

Oyisultra.com, KENDARI – Sentra kerajinan perak kerap diasosiasikan dengan daerah Jawa, tepatnya Kotagede di Yogyakarta. Tetapi, siapa sangka ternyata masyarakat Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga memiliki keterampilan membuat kerajinan perak yang tak kalah keren. Kerajinan perak di Kendari disebut ‘Kendari Werk’ atau karya Kendari dalam bahasa Belanda.

Kerajinan tangan perak asli Kendari merupakan ciri khas perhiasan yang ada di daerah ini sejak lama dan turun temurun dikembangkan menjadi kerajinan asli nusantara. Kendari Werk pun menjadi salah satu ciri khas Kota Kendari. Seringkali dibawa sebagai buah tangan saat berkunjung di daerah yang dijuluki kota bertaqwa ini.

Salah satu keistimewaan Kendari Werk adalah dibuat dengan komposisi perak yang tinggi, minimal 97 persen. Sisanya adalah bahan lain, seperti kuningan atau tembaga yang digunakan hanya untuk mematri. Meski dilihat nampak sederhana, namun proses pembuatannya tak mudah.

Dikutip dari merdeka.com, perajin menggunakan teknik filigree. Sebuah perak batangan, ketebalannya harus dikecilkan dengan mesin press. Diperkecil lagi dengan menggunakan draw plate hingga tipis bak seutas benang halus.

Kerajinan perak buah tangan dari perajin di Kendari. Foto: Istimewa

Solder di tangan kanan terus mematri, lihai membentuk sesuai yang diinginkan. Kawat digunakan sebagai rangka sedangkan benang halus sebagai pengisi dan pembentuk motifnya. Memilin satu per satu. Penuh kesabaran, benang perak harus perlahan disusun dari kerangka. Salah tempat harus mengulang lagi dari awal.

Menariknya, pembuatan perak tradisional ini sama sekali tak ada sentuhan mesin serba otomatis. Semuanya mengandalkan kelihaian tangan. Mulai dari pengerjaan batangan perak hingga pemolesan akhir.

Pembuatan yang rumit sebanding dengan hasil yang sangat indah. Produk aksesori perak ini seperti berupa bros, cincin, kalung, gelang, anting, dan perhiasan lainnya. Hasil kerajinan yang dibuat rata-rata adalah perhiasan wanita yang digunakan untuk mendatangi acara-acara adat.

Selain itu, juga berupa barang dekorasi, seperti miniatur perahu, rumah adat, hewan, dan barang fungsional seperti nampan kue. Hasil kerajinan perak terbaik yang perrnah dikerjakan oleh Pusat Kerajinan Perak Kendari ini adalah miniatur kereta kencana pesanan Ratu Inggris dan sebuah talam kue pesanan Ratu Belanda.

Kerajinan perak dari Kendari. Foto: Istimewa

Kerajinan ini mampu mencatatkan nama Sulawesi di tingkat nasional bahkan internasional. Terbukti, desain kalung perak khas Kendari diakui United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organizations (UNESCO).

Kendari Werk sudah berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda. Penggagas kerajinan ini adalah Jie A Woi yang terinspirasi oleh seekor laba-laba yang sedang membuat sarang. Kendari perak terus dilestarikan oleh masyarakat Kendari, menjadi ciri khas perhiasan yang ada di Kendari.

Namun sayang, makin sedikitnya perajin perak di Kendari membuat kerajinan asli nusantara ini terancam kepunahan. Tinggal sedikit orang saja yang masih bertahan bermain dengan benang halus perak Kendari ini. (Adv/OS)

Penulis : ASEP
Punlisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *