Oyisultra.com, KENDARI – Aksan Jaya Putra (AJP) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar reses masa sidang I tahun sidang 2022-2023, bertempat di halaman Masjid Babul Khair Jalan Sao-sao (BTN 1) Kelurahan Bende Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Kamis (2/2/2023).
Dihadapan warga RW 003 Jalan Sao-sao Kelurahan Bende, AJP menjelaskan, bahwa saat ini Anggota DPRD Sultra daerah pemilihan (Dapil) Kota Kendari yang berjumlah 6 (enam) orang tengah turun di Dapil masing-masing dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat Kota Kendari.
“Saya bersama 5 (lima) anggota DPRD provinsi lainnya dapil Kota Kendari sedang turun menyerap aspirasi. Saya secara pribadi memilih daerah-daerah yang belum pernah saya datangi,” ujar AJP dalam sambutannya.
AJP menerangkan, reses ini dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya di dapil masing-masing. Olehnya itu, pihaknya meminta kepada warga yang hadir untuk memberikan aspirasinya, yang kemudian akan diolah, dilihat dan di intervensi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Untuk di wilayah Kota Kendari 90% dibiayai oleh APBD Kota sedangkan 10% masuk APBD provinsi. Jadi ketika nanti kita menyampaikan aspirasi, akan kita lihat secara matang, apakah bisa diintervensi oleh APBD provinsi atau kewenangannya kota,” terang Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sultra ini.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Sultra ini berharap, dengan kehadirannya di Kelurahan Bende dalam rangka reses dapat bersinergi dengan masyarakat setempat, dalam menyampaikan aspirasi atau kebutuhan di wilayah itu.
“Sebenarnya saya harapkan pemerintah hadir, dalam hal ini pak lurah atau pak camat. Ketika ada usulan dari masyarakat, kita bisa langsung berkomunikasi, apakah ini pernah diusul di Musrenbang atau tidak, supaya kita tahu,” katanya.
Bakal Calon Wali Kota Kendari dengan akronim Kendari Bisa ini menjelaskan, bahwa dalam resesnya itu, penanganan banjir dan drainase menjadi pokok utama usulan masyarakat. Dirinya juga akan berkomunikasi dengan instansi terkait, khususnya Cipta Karya dan PUPR.
“Jadi nanti tinggal kita lihat, di dinas mana ini bisa masuk usulan masyarakat. Kita harapkan bisa masuk nanti di anggaran perubahan 2023,” imbuhnya.
Di reses tersebut juga, bebebrapa masyarakat mengusulkan untuk pembuatan markah kejut (polisi tidur_red) dan bak sampah. Menanggapi itu, AJP mengatakan, usualan tersebut tidak dapat dimasukan ke dalam APBD.
Olehnya itu, AJP bakal menggunakan dana pribadinya untuk pembuatan beberapa polisi tidur dan bak sampah di wilayah tersebut.
“Insyaallah akan kita bantu dengan dana pribadi,” ujar AJP menanggapi usulan itu.
Mukhtar, salah satu masyarakat di Kelurahan Bende yang sempat ditemui awak media menuturkan, bahwa dirinya mewakili masyarakat setempat sangat berharap usulan-usulan yang disampaikan dapat direalisasikan.
“Tadi pak AJP sampaikan bahwa besok atau Senin akan didatangkan instansi-instansi terkait untuk melihat usulan warga,” kata Mukhtar saat diwawancarai usai reses.
Mukhtar menambahkan, bahwa sebagai anggota DPRD, AJP juga memiliki kemampuan terbatas, jadi dia meminta kepada warga masyarakat untuk dapat memaklumi hal itu.
“Kalau bisa direalisasikan salah satu dari usulan masyarakat tadi, itu suatu kesyukuran buat kami,” tambah Mukhtar.
Reses itu dihadiri oleh perwakilan Kelurahan Bende, Kanit Intel Polsek Baruga, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua RW 003, tokoh masyarakat, agama, pemuda, serta perwakilan warga RW 003 BTN 1 Jalan Sao-sao Kelurahan Bende.
Penulis : MAN
Publisher : FITRI F. NINGRUM
