Oyisultra.com, JAKARTA – Penyebab cahaya terhadap kesehatan mata, otot-otot mata menjadi cepat lelah dan membuat penglihatan menjadi buram. Frekuensi berkedip akan berkurang, sehingga mereka akan sering mengeluh matanya perih atau nyeri, mengalami mata kering.
Paparan sinar biru dari layar gadget (Handphone) yang terlalu intens dan dekat dapat meningkatkan risiko mata anak menjadi rusak, dan penggunaan berlebihan adalah saat anak berusia diatas dua tahun yang menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari.
Layar handphone (HP) mengeluarkan cahaya yang disebut high energy visible atau biasa dikenal sebagai blue light yang berbahaya bagi mata. Resiko terjadi suatu masalah seperti computer vision syndrome, sebuah gejala yang timbul karena mata terlalu fokus pada layar sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman jika dilakukan dalam periode yang terlalu lama.
Selain itu, penggunaan gadget yang berkepanjangan juga bisa
menyebabkan rabun jauh (myopia). penggunaan berlebihan adalah saat anak berusia diatas dua tahun yang menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari. Layar gadget mengeluarkan cahaya yang disebut high energy visible atau biasa dikenal sebagai blue light yang berbahaya bagi mata.
Resiko terjadi suatu masalah seperti computer vision syndrome, sebuah gejala yang timbul karena mata terlalu fokus pada layar sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman jika dilakukan dalam periode yang terlalu lama. Selain itu, penggunaan gadget yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan rabun jauh (myopia).
Penggunaan gadget saat ini sangat meningkat drastis di kalangan dewasa, remaja bahkan anak usia sekolah. Penggunaan gadget yang salah serta frekuensi penggunaan gadget yang berlebihan, posisi yang tidak benar dan intensitas pencahayaan yang tidak baik, akan berdampak terhadap ketajaman penglihatan pada anak-anak akan berakibat ada kesulitan anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
Tujuan penelitian menganalisis hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman penglihatan pada siswa.
Metode penelitian ini dengan cross-sectional dengan metode Variabel independen penggunaan gadget, variabel dependen ketajaman penglihatan pada siswa. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan observasi menggunakan snellen-chart.
Analisa data dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden yang selalu ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman penglihatan pada siswa. Responden mengalami perubahan ketajaman penglihatan dengan penggunaan gadget selalu.
Ketajaman penglihatan responden adalah rendah.
Ada hubungan penggunaan gadget dengan ketajaman penglihatan pada siswa. Oleh karena itu, upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga pola aktivitas siswa, menggunakan gadget dengan pencahayaan yang cukup, menggunakan dengan posisi dan frekuensi yang benar, dengan begitu upaya pencegahan ketajaman penglihatan dapat meingkat menjadi lebih baik lagi.
Karena, siswa adalah generasi prestasi dan generasi maju untuk menciptakan Indonesia menjadi negara maju.
Peran orangtua dalam pengendalian penggunaan gadget pada siswa juga sangat dibutuhkan, mengingat waktu siswa lebih banyak di rumah daripada di sekolah.
Guru hanya bisa mengendalikan selama siswanya berada di sekolah saja, sepenuhnya adalah tanggung jawab orangtua itu sendiri. Melakukan pemeriksaan berkala selama 6 bulan sekali ke dokter mata atau tenaga kesehatan lainnya untuk mencegah dan mengurangi keluhan penurunan ketajaman penglihatan pada siswa.
Maka dari itu kita sebagai manusia harus menjaga kesehatan mata dan kurangi untuk memegang gadget berlebihan.
Oleh : Hasna Lathifah Fatiha, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta
Publisher : FITRI F. NINGRUM