Oyisultra.com, KONAWE SELATAN – Menjelang pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-XIV yang akan digelar di Kota Baubau dan Kabupaten Buton pada Sabtu (26/11/2022) terpantau dua pelabuhan macet total.
Berdasarkan pantauan awak media pengguna jasa penyeberangan dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Amolengu yang berada di Kabupaten Konawe selatan (Konsel) dan pelabuhan Wamengkoli di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mengalami antrian panjang yang mencapai tiga kilo meter.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sultra, Muhammad Rajulan menjelaskan, bahwa terjadinya antrian panjang di dua pelabuhan diakibatkan kurangnya armada yang akan mengangkut para kontingen Porprov ke-XIV menuju Kota Baubau dan Kabupaten Buton.
Sementara, kata Rajulan, kemampuan armada di penyeberangan tidak mampu mengangkut pengguna jasa. Karena di Pelabuhan Amolengu dan Wamengkoli hanya ada dua armada yang siap beroperasi.
“Kabupaten di daratan yang mengirimkan kontingennya dalam jumlah besar mulai dari 500 orang, 700, dan ada yang sampai 1000 orang,” ujar Kadis Perhubungan Provinsi Sultra.
Lanjut Rajulan, agar seluruh kontingen sampai ke tempat tujuan sebelum pembukaan, pihaknya menambah trip atau waktu pengangkutan para kontingen.
“Jadi antisipasi kita sekarang ini menambah trip dan sekarang saya sudah instruksikan kepada seluruh staf saya, sebagai komitmen kami dengan pihak ASDP bahwa armada yang sebelumnya beroperasi sampai jam 19.00 Wita itu kita operasikan 24 jam untuk semua pelabuhan termasuk Amolengu,” terangnya.
Rajulan juga mengungkapkan, sejak terjadinya antrian panjang di dua pelabuhan tersebut, seluruh staf dan karyawan pelabuhan masih memberikan pelayanan semaksimal mungkin.
“Seluruh pegawai pelabuhan tidak ada yang tidur sejak kemarin malam,” katanya.
Terkait penambahan armada, Ia menjelaskan, dari pihak ASDP saat ini tidak mempunyai persiapan armada cadangan.
“Kalau ada armada cadangan kan bisa di pake, ini tidak ada, jadi satu-satunya cara hanya menambah trip,” katanya.
Sedangkan trip di pelabuhan, lanjut dia, sebelumnya hanya lima trip yang biasanya berakhir sampai jam 16.00 Wita, kini ditambah sampai 24 jam.
Ia berharap, pihak pengguna jasa harus dapat mengerti kondisi yang terjadi saat ini, pihak perhubungan akan terus berupaya memaksimalkan pelayanan pengangkutan sebaik mungkin.
“Kalau ada gesekan-gesekan tolong kita bersabarlah dan jangan sampai terjadi keributan,” terangnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh penumpang kapal, dalam kondisi seperti ini harus mengikuti peraturan yang ada, bersabar, dan hindari untuk membeli tiket dari calo karena pembengkakan biayanya besar.
Ia juga menyarankan, agar penumpang kapal membeli tiket di loket resmi atau kepada pegawai pelabuhan yang bertugas karena tiketnya jauh lebih murah dari pada melalui calo.
Penulis : YAN
Publisher : FITRI F. NINGRUM