Rakor Penyusunan Target dan Realisasi 2023, Distanak Sultra Hadirkan Kadistan Kabupaten Kota

Oyisultra.com, KENDARI – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Muh. Rusdin Jaya memimpin langsung rapat koordinasi (Rakor) penyusunan target dan realisasi penanaman tanaman pangan tahun 2023, bertempat di Hotel Claro Kendari, Jumat (10/11/23).

Dalam kesempatan tersebut, Muh Rusdin Jaya menyampaikan beberapa hal terkait masalah di bidang pertanian.

Seperti, kata Rusdin, penentuan produksi menggunakan sistem Kerangka Sampling Area (KSA) yang didasari oleh luas lahan sawah versi Lahan Produksi Pertanian Berkelanjutan (LP2B) seluas 82.000 hektare (ha).

“Sementara data luas lahan sawah dari kabupaten/kota seluas 123.000 ha. Dampak El Nino yang ditandai oleh kekeringan panjang, serta adanya perbaikan irigasi Ameroro dan Wawotobi,” kata Rusdin saat membuka rapat.

Selanjutnya, persoalan di bidang pertanian terkait ketersediaan air kebutuhan sawah yang terbatas akibat daya tampung berkurang karena pendangkalan bendungan.

Kemudian, luas serangan hama tikus dan penggerek batang meningkat. Penggunaan benih bermutu berlabel oleh petani masih terbatas.

Selain itu juga, pihaknya menyampaikan isu pertanian global yang mencakup ketahanan pangan, kualitas pangan dan keamanan pangan keberlanjutan.

“Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari IP2 menjadi IP3 dan IP3 menjadi IP4, serta adanya dukungan sarana dan prasarana pertanian. Capaian produksi Padi tahun 2022 sebanyak 478 958 ton dan proyeksi 2023 sebesar 482 371 ton. Tahun 2022 produksi Jagung mencapai 142.966 ton dan proyeksi 2023 berjumlah 56.204 ton, serta Kedelai tahun 2022 berjumlah 11.053 ton dan proyeksi di tahun 2023 sebesar 3.741 ton,” terangnya.

Sedangkan untuk kesanggupan pencapaian target padi dan jagung tahun 2024 sesuai kesepakatan antara Dirjen tanaman pangan dengan Kepala Distanak Sultra, yakni komoditas padi tanam 135.202 ha panen 130.524 ha dan provitas 4,50 ton/ha dengan total produksi 587.835 ton.

“Sementara komoditas jagung tanam 21.527 ha panen 20.782 ha, dan provitas 4,07 ton/ha dengan total produksi 84.627 ton,” katanya.

Mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sultra ini menambahkan, salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim sangat menentukan tingkat hasil tanaman meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.

“Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas mutu genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) serta Kepala Bidang Tanaman Pangan Kabupaten/Kota se-Sultra, yang berlangsung selama dua hari mulai Jumat 10 hingga Sabtu, 11 November 2023.

REDAKSI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *