Quick Wins Presisi Kapolres Konsel di Tinanggea, Kades Bungin Keluhkan Penggunaan Bom Ikan

Oyisultra.com, KONAWE SELATAN – Kepolisian Resort (Polres) Konawe Selatan (Konsel) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan Quick Wins Presisi, di pelataran balai Desa Bungin Kecamatan Tinanggea, Kamis (20/4/2023).

Pelaksanaan kegiatan Curhat Warga tersebut dipimpin langsung Kapolres Konsel, AKBP Wisnu Wibowo didampingi para PJU, dan dihadiri oleh Kepala Desa Bungin Abdul Sidik, perangkat desa dan beberapa elemen masyarakat,

Dikesempatan itu, Kepala Desa (Kades) Bungin Abdul Sidik mengatakan, bahwa mata pencaharian masyarakat Desa Bungin pada umumnya adalah nelayan, namum beberapa warga masih melakukan penangkapan ikan dengan cara menggunakan bahan peledak atau Bom Ikan.

“Mohon kiranya dari kepolisian agar hal ini dapat diatasi agar tidak merusak terumbu karang dan merugikan nelayan lain,” ujar Sidik.

Sementara perwakilan tokoh masyarakat, Bagong S.Pd meminta solusi penanganan sampah di laut. Karena menurutnya, sangat menggangu aktifitas nelayan, juga kesehatan masyarakat pesisir pantai.

Menanggapi hal itu, Kapolres Konsel AKBP Wisnu Wibowo menerangkan, bahwa pada umumnya manusia mencari cara yang mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti menggunakan bom ikan untuk menangkap ikan.

Namun, lanjutnya, tanpa disadari dampak dari bom ikan tersebut tentu akan merusak kelestarian biota laut, terumbu karang dan tentunya akan mengurangi populasi ikan.

Olehnya itu, kata Wisnu, pihaknya bersama pihak PSDKP KKP akan terus melakukan upaya preemtif dalam mengkampanyekan dan memberi edukasi kepada masyarakat nelayan, untuk menumbuhkan kesadaran agar masyarakat merasa memiliki, mencintai dan menjaga laut agar tetap lestari, karena laut menjadi sumber daya kemajuan perekonomian masyarakat.

“Polres Konsel juga akan melakukan tindakan tegas, menangkap dan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku atau masyarakat yang tertangkap tangan menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan,” terang Wisnu Wibowo.

Sedangkan untuk sampah laut, sambung Wisnu, yang bersumber dari masyarakat disekitar pantai dan sampah daratan yang terbawa angin atau arus sungai ke laut, dan tentu sampah laut akan berdampak pada sektor ekonomi juga berdampak pada sektor pariwisata.

Sejatinya hal ini, tambahnya, menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh masyarakat dengan cara membuat fasilitas atau tempat pengelolaan sampah di setiap rumah warga, atau secara gotong royong mencanangkan gerakan pengendalian sampah pada muara sungai dan gerakan masyarakat bersih pantai dan laut.

Penulis : DIN
Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *