Perkuat Pelestarian Budaya Lokal di Sultra, Mahasiswa IAIN Kendari Gelar Festival Kebudayaan

Oyisultra.com, KENDARI – Festival Kebudayaan yang digelar oleh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sukses dilaksanakan di Ballroom IAIN Kendari. Sabtu (20/12/2025).

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Kadin Kota Kendari, Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUAD) IAIN Kendari, perwakilan Kerajaan Moronene Poleang, Majelis Adat Kerajaan Muna (MAKN), Lembaga Pemuda Pelestari Senjata Pusaka (PUTERA), Lembaga Kebudayaan Liang Kabori Kreative, serta Angkatan Muda Bumi Anoa Sulawesi Tenggara (AMBA Sultra).

Diketahui, festival kebudayaan ini merupakan inisiatif mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian kebudayaan lokal di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan tersebut juga menjadi ajang kolaborasi antara mahasiswa dengan sejumlah organisasi dan lembaga adat kerajaan yang ada di Sultra.

Pantauan awak media, berbagai unsur kebudayaan ditampilkan dalam kegiatan tersebut, di antaranya pameran benda-benda peninggalan kerajaan yang sarat nilai sejarah dan budaya.

Selain itu, mahasiswa juga menggelar Museum Peninggalan Kerajaan sebagai sarana edukasi bagi pengunjung.

Dalam sambutannya, Ketua DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari, Febri menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa terhadap kebudayaan daerah.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kebudayaan yang ada di Sulawesi Tenggara,” ucapnya pada Jum’at (19/12/2025).

Kata dia, sebagai mahasiswa IAIN Kendari, penting untuk memahami dan mengenal kebudayaan lokal sebagai bagian dari identitas dan sejarah daerah.

“Sebagai mahasiswa, kita memang dipandang perlu untuk mengetahui dan memahami kebudayaan itu sendiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa penyebaran Islam di Sulawesi Tenggara secara umum tidak terlepas dari peran kerajaan-kerajaan lokal.

“Penyebaran Islam di Sultra, secara umum, sangat erat kaitannya dengan peran kerajaan-kerajaan lokal yang mendominasi lanskap politik pada masa itu,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua panitia, yang diwakili Sekretaris, Sabrina, menyampaikan bahwa festival kebudayaan ini merupakan kegiatan yang sangat berbobot dari sisi keilmuan, khususnya terkait sejarah dan peran kerajaan.

“Kegiatan ini sangat berbobot dari segi keilmuan mengenai kerajaan,” katanya.

Menurutnya, kata dia melalui kegiatan tersebut para peserta dan pengunjung mendapatkan banyak pengetahuan baru, terutama tentang sejarah dan sistem kerajaan di Sulawesi Tenggara.

“Kami jadi banyak mengetahui ilmu, terutama yang berkaitan dengan kerajaan,” tambahnya.

Dirinya juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, khususnya para perwakilan kerajaan yang datang dari Bombana dan daerah lainnya untuk memeriahkan Festival Kebudayaan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan, Kadin, para tokoh dan perwakilan kerajaan, terlebih yang datang dari jauh seperti Bombana dan daerah lainnya, yang telah bersemangat hadir dan memeriahkan Festival Kebudayaan ini,” pungkasnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *