Oyisultra.com, KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk tetap fokus mengendalikan inflasi di akhir tahun 2024.
Ketua DPRD Kota Kendari, LM Inarto mengatakan, pemerintah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari terus memantau harga dan stok kebutuhan bahan pokok di pasar-pasar agar harganya tetap stabil. Mengingat kebutuhan bahan pokok diperkirakan akan meningkat dalam dua bulan terakhir, sebelum masuk tahun 2025.
“Kalau inflasi terus ditekan, maka harga barang dan jasa tidak akan naik secara drastis, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. Karena ini sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat membeli barang dan jasa yang dibutuhkan tanpa terbebani oleh kenaikan harga yang terlalu tinggi,” kata LM Inarto, Senin, 4 November 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Kendari ini menjelaskan, bahwa jika terjadi inflasi, maka harga barang dan jasa akan naik secara signifikan. Sehingga dapat mengurangi daya beli masyarakat, karena dampak ini bisa membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Kita harapkan pemerintah kota selalu melakukan pemantauan stok dan harga sembako, agar bisa mengendalikan inflasi menjelang tahun baru 2025,” jelasnya.
Sehingga, dirinya berharap kepada pemerintan kota untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberikan bantuan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
“Ini akan membantu meningkatkan daya saing ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk dari luar daerah, sehingga dapat menekan inflasi,” tutupnya
Sementara itu, Pemkot Kendari melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kendari mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara daring di ruang Command Center Kantor Balai Kota Kendari, pada Senin 4 November 2024. Rapat tersebut diikuti Asisten II Setda Kota Kendari, Jahudding yang mewakili Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusuf.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Kota Kendari dalam tingkat inflasi kota (y-o-y) termasuk ke dalam 10 kota dengan tingkat inflasi terendah. Sedangkan Inflasi Oktober 2024 menurut wilayah month-to-month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Tenggara masuk ke dalam 10 Provinsi yang mengalami deflasi hingga -0,17 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, terjadi inflasi bulan ke bulan sebesar 0,08 persen di Oktober 2024 terhadap September 2024, dan Inflasi tahun ke tahun 1,71 persen di Oktober 2024 terhadap Oktober 2023.
Adapun perkembangan beberapa komunitas yang mempengaruhi perubahan Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu ke-lima Oktober 2024 secara nasional di kabupaten atau kota mengalami kenaikan IPH lebih banyak dibandingkan yang mengalami penurunan IPH.
Komoditas yang berpengaruh terhadap perubahan IPH meliputi bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir. Perkembangan harga menurut komoditas sampai dengan minggu ke-lima Oktober 2024 meliputi kenaikan harga bawang merah sampai dengan 8,89 persen dibanding bulan September, daging ayam ras sampai 1,95 persen, minyak goreng meningkat 0,89 persen, dan gula pasir sebesar 0.22 persen. (Adv)