Makan dan Minum Sambil Berdiri tidak Dianjurkan, Ini Penjelasannya

Oyisultra.com, JAKARTA – Analisis ilmiah dan Islam jika minum dan makan sambil berdiri. Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam bersabda “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.

Qatadah berkata, bagaimana dengan makan? beliau menjawab “Itu lebih buruk lagi” (HR.Muslim dan Turmidzi). Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam dan Abu Hurairah bersabda “Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan” (HR. Muslim).

Diungkapkan dalam hadits bahwa makan dan minum sambil berdiri itu dilarang. Terkadang kita sering melakukan ini secara tidak sengaja dan tanpa memikirkan alasannya. Banyak dari kita berpikir itu dilarang hanya karena kesopanan dan rasa hormat. Bahkan saat ini, acara-acara seremonial tertentu, seperti pesta kantor, makan malam, bahkan pernikahan masih diadakan secara standing.

Terkadang kita membiarkan diri kita terbawa oleh budaya yang sebenarnya bukan budaya nyata tetapi dianggap avant-garde. Tapi benarkah ada rahasia di balik larangan itu? Berikut deskripsi singkatnya:

Rahasia Medis

Minum dan makan sambil duduk lebih sehat, lebih aman dan lebih sopan karena apa yang diminum atau dimakan seseorang melewati dinding usus secara perlahan dan lembut. Minum sambil berdiri menyebabkan cairan jatuh dengan keras ke dasar usus dan memantul dengan keras ke dalam. Ketika ini terjadi berulang kali dalam jangka waktu tertentu, hal itu menyebabkan usus meregang dan kolaps, mengakibatkan sembelit gangguan pencernaan.

Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!

Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.
Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna.

Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.

Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat. Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.

Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus–menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer.

Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan di saluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang sisa di ureter.

Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.

Hikmahnya secara medis makan sambil duduk

Menyehatkan Ginjal

Kebiasaan minum sambil duduk juga membantu menyehatkan ginjal. Ginjal merupakan organ yang bertugas menyaring cairan tubuh dan mengeluarkannya dalam bentuk urine. Saat kita duduk, air yang kita minum disaring terlebih dahulu melalui saringan.

Sehingga aktivitas ginjal menjadi lebih mudah. Sebaliknya, saat kita minum sambil berdiri, sfingter akan terbuka sehingga air yang kita minum langsung masuk ke kandung kemih tanpa disaring. Juga, itu membuat penyerapan menjadi kurang optimal. Kebiasaan minum sambil berdiri dapat merusak ginjal Anda.

Terhindar Dari Dehidrasi

Salah satu cara memenuhi kebutuhan tubuh akan air adalah dengan minum. Anjuran minum air putih per hari adalah maksimal 8 gelas per hari. Jika konsumsinya kurang atau bahkan sangat sedikit, Anda akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi adalah kekurangan cairan dalam tubuh. Kandungan air dalam jaringan tubuh juga diatur dengan baik. Jika selisihnya bahkan sepuluh persen, gejala serius muncul. Jika perbedaan ini mencapai dua puluh persen, orang tersebut akan mati.

Oleh karena itu, dianjurkan memuntahkan air apabila terlanjur minum sambil berdiri seperti yang disebut dalam hadits di atas. Para ahli hikmah juga memberi jalan keluar bila terpaksa minum sambil berdiri yaitu menggerak-gerakan dua ibu jari kaki insyaallah akan dapat menolak efek-efek negatif seperti yang disebut di atas.

Terhindar Dari Penyakit Asam Lambung

Menurut Dr. Ana Budi Rahayu, SpS Refflux lambung dapat disebabkan salah satunya adalah dari kebiasaan minum dan makan sambil berdiri. Hal ini kemudian menyebabkan asam lambung naik ke eksofagus dan membuat kerongkongan teriritasi. Untuk mencegah kondisi ini maka sebaiknya sahabat minum dan makan sambil duduk sebagaimana seperti anjuran Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam.

Menyehatkan Pencernaan

Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam sendiri pun tak pernah mencontohkan makan dan minum sambil berdiri. Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berpendapat bahwa “Makan dan minum sambil duduk akan lebih sehat, lebih selamat dan lebih sopan”

Pengertian dan arti kata lebih sehat jika dikupas secara lebih luas akan merujuk pada hasil riset yang tenyata hasilnya cukup mengejutkan. Minum atau makan yang dilakukan sambil duduk maka akan membuat air atau makanam tersebut sampai keusus secara perlahan. “Jadi yang sudah di jelaskan di atas sebaiknya kita terapkan dalam kehidupan sehari – sehari, hal ini bertujuan agar kita hidup sehat dan juga meneladani perintah baginda Rasullullah Shalallaahu Alaihi Wassalaam”

Oleh : Sayyida Nafisa, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *