Oyisultra.com, MUNA – Seni teater di wilayah Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini telah redup. Pasalnya, sanggar-sanggar teater yang ada di wilayah Bumi Sowite kini mulai tak aktif lagi. Kalaupun aktif hanya ketika ada momen tertentu.
Beranjak dari kondisi tersebut, Rumah Puisi Raha terpanggil melaksanakan kegiatan seni “Kemah Sastra” dengan harapan agar para pegiat seni teater di Muna bisa kembali eksis dalam berproses.
Kegiatan seni oleh Rumah Puisi Raha tersebut diadakan di Tampo Kecamatan Napabalano, tepatnya di More Than Cafe. Sabtu (29/10/2022).
Sarmila selaku Bendahara Rumah Puisi Raha mengatakan, ditengah keterbatasan berbagai hal, pihaknya tetap berupaya untuk terus berproses agar seni Teater di Muna bisa kembali berkembang.
“Komunitas Rumah Puisi Raha ini terbentuk pada tahun 2013. dibentuk oleh para anggota Sanggar Seni Teater Bangau Raha, Teater Tegar Raha, Teater Impian Raha,” ungkap Sarmila saat ditemui sejumlah awak media.
Kegiatan ini, kata dia, selain penampilan baca puisi, ada juga pentas monolog, bedah buku dan diskusi seputar seni teater dan sastra.
“Semoga melalui kegiatan ini, para pegiat seni teater di wilayah Bumi Sowite bisa kembali aktif dalam berproses,” katanya.
Menurut Mila sapaan akrabnya, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-94.
“Semoga para pemuda Indonesia tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karena hal-hal seperti itulah yang dapat merusak persatuan kita sesama bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan pemateri, Evari Razak seorang penulis buku sajak Rindu Buton Selatan Kepada Kasih.
Evaria Razak juga merupakan Ketua Sanggar Seni Rumpun Dandelion Buton Selatan, Ketua Pengkajian & Pengembangan Potensi Perempuan LKS BAGANSIAR Cabang Buton Selatan, Ketua Kompartemen Keanggotaan OKK BPD HIPMI Sultra.
Penulis : EBIT
Publisher : FITRI F. NINGRUM