Oyisultra.com, KENDARI — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sulawesi Tenggara (Sultra) angkat bicara terkait polemik pelayanan dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. LM Baharuddin Raha, Kabupaten Muna, yang belakangan menjadi sorotan publik.
Polemik ini mencuat setelah beredar luas video dan foto proses operasi di ruang bedah yang diduga direkam dan disebarkan oleh dokter spesialis kandungan, dr. Ruhwati Kadir, melalui fitur WhatsApp Story miliknya.
Unggahan tersebut kemudian menyebar cepat ke berbagai media sosial dan memantik perhatian masyarakat mengenai kondisi fasilitas pelayanan rumah sakit.
Ketua DPD KAI Sultra, Andre Darmawan, menyatakan dukungannya terhadap tindakan dr. Ruhwati yang dianggap menyuarakan kondisi sebenarnya di rumah sakit tersebut.
“Saya dukung Bu Dokter untuk menyuarakan kebenaran,” kata Andre melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Menurut Andre, kritikan semacam itu seharusnya dipandang sebagai masukan konstruktif oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Muna maupun manajemen RSUD.
Ia menilai respons yang tepat bukanlah saling menyalahkan, melainkan melakukan pembenahan menyeluruh pada layanan kesehatan.
“Kritikan ini harusnya ditanggapi positif oleh pemda dan rumah sakit untuk lakukan pembenahan dan perbaikan, jangan mencari pembenaran,” tegasnya.
Andre menambahkan, fasilitas RSUD semestinya memenuhi standar pelayanan medis yang layak dan perlu dilakukan pemeriksaan berkala atas kelengkapannya.
Ia juga mendorong Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan menelusuri anggaran rumah sakit bila ditemukan indikasi penyimpangan.
“Saya minta APH juga turun untuk lakukan pemeriksaan kalau ada penyimpangan terhadap anggaran untuk pelayanan rumah sakit,” ujarnya.
Lebih lanjut, Andre memastikan pihaknya siap memberikan pendampingan hukum kepada dr. Ruhwati jika polemik ini berlanjut ke ranah hukum.
“Iya, saya siap dampingi gratis,” pungkasnya.
