Oyisultra.com, KENDARI – Jaringan Aktivis dan Masyarakat Lingkar Tambang (Jamkarta) menyoroti kegiatan penambangan milik PT. Generasi Agung Perkasa (GAP) di Desa Watumbohuti, Kecamatan Palangga Selatan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yang diduga menggunakan Jalan Usaha Tani (JUT).
Selain menyoal aktivitas pertambangan PT GAP, JAMKARTA juga menyoroti Pemerintah Desa (Pemdes) Watumbohuti terkait penggunaan JUT yang pembangunannya bersumber dari dana desa (DD).
Hal tersebut disampaikan langsung Koordinator Wilayah (Korwil) JAMKARTA Sulawesi Tenggara (Sultra), Julianyo Jaya P, SH, Minggu (5/5/2024).
“Seharusnya reaksi ini pertama timbul dari Pemdes Watumbohuti terkait penggunaan JUT-nya, mengingat fasilitas tersebut dibangun untuk kepentingan rakyat dan bersumber dari uang negara,” ujar Julianyo Jaya melalui rilis persnya yang diterima media ini.
Menurutnya, dengan tidak tegasnya Pemdes setempat terhadap PT. GAP terkait penggunaan JUT sebagai akses bongkar muat patut diduga pemerintah setempat melakukan pembiaran.
“JUT itu jalan yang dibangun untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan perusahaan, ketidaktegasan pemerintah desa setempat patut kami duga adanya indikasi kerja sama apik dengan korporasi,” katanya.
Untuk itu, aktivis yang akrab disapa Jul ini, meminta agar Inspektorat Daerah Konawe Selatan meninjau dan memeriksa penggunaan JUT di Desa Watumbohuti oleh PT. GAP.
“Besar harapan kami agar Inspektorat Daerah Konsel meninjau dan memeriksa aset desa yang digunakan oleh PT. GAP, dan terkait dugaan pembiaran kepala desa mesti juga diperiksa, karena ini di bangun memakai uang negara yang di gelontorkan ke desa,” pungkasnya.
REDAKSI
