Oyisultra.com, KENDARI – Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terdiri dari gugusan pulau-pulau menyimpan ribuan tradisi dan budaya.
Salah satu aspek budaya yang patut dibanggakan adalah alat musik tradisionalnya. Alat-alat musik ini bukan hanya sekadar instrumen, tetapi juga cerminan dari sejarah, nilai-nilai, dan kehidupan masyarakat
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara meliputi Ladolado (sejenis rebab gesek ber-senar empat), Baasi (seperangkat 10 batang bambu yang dipukul), Dimba Nggowuna (gendang bambu dan rotan yang dimainkan sambil menenun), Kanda Wuta (gendang tanah), Ore-ore Nggae (bambu runcing yang dipukul), Seruling Bambu, dan Gambus (alat petik ber-senar).
Alat-alat ini dibuat dari bahan alami seperti bambu, rotan, dan kayu, serta dimainkan dengan cara dipukul atau ditiup untuk mengiringi tarian dan acara adat.
Setiap alat musik memiliki karakteristik unik dan makna budaya mendalam, digunakan dalam upacara adat, perayaan, dan pertunjukan musik tradisional.

Zaman dahulu, alat musik di Sulawesi Tenggara, tak hanya digunakan sebagai hiburan, tapi juga iringan ritual upacara yang dianggap sakral. Keberadaan alat musik tradisional ini semakin memperkaya khazanah budaya Indonesia.
Daftar alat musik tradisional Sulawesi Tenggara:
1. Ladolado
Alat musik gesek sejenis rebab dengan empat senar, terbuat dari kayu dengan resonator berbentuk melengkung.
2. Baasi
Seperangkat 10 batang bambu dengan ukuran berbeda, dimainkan dengan cara dipukul menggunakan rotan.
3. Dimba Nggowuna
Gendang bambu dan rotan yang dulunya dimainkan oleh para wanita saat menenun.
4. Kanda Wuta
Gendang yang terbuat dari tanah, di mana “kanda” berarti gendang dan “wuta” artinya tanah, berasal dari suku Tolaki.
5. Ore-ore Nggae

Alat musik dari bambu yang ujungnya diruncingi, dimainkan dengan cara dipukul. Dahulu digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta.
6. Seruling Bambu
Seruling yang terbuat dari bambu.
7. Gambus
Alat musik petik yang memiliki bentuk mirip mandolin, sering ditemukan dalam musik tradisional.
Upaya pelestarian dan pengembangan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara menjadi sangat penting agar warisan budaya ini tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.









