Konfercab Serentak, Puluhan PAC Tolak Senawan Silondae Pimpin Kembali PDIP Konawe Selatan

Oyisultra.com, KENDARI — Penolakan Senawan Silondae sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) periode 2025-2030 menggema pada pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Konferensi Cabang (Konfercab) 17 kabupaten/kota tahun 2025 di Kota Kendari, Senin (24/11/2025).

Puluhan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Konawe Selatan secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya dan meminta DPP PDIP meninjau ulang keputusan untuk menetapkan Senawan Silondae sebagai Ketua DPC PDIP Konsel selanjutnya.

Ismawati Patdal, salah satu perwakilan PAC, menegaskan bahwa penolakan itu dilandasi kekecewaan terhadap laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Senawan Silondae selama memimpin DPC PDIP Konsel pada periode sebelumnya.

“Kami menolak penetapan Saudara Senawan Silondae sebagai Ketua DPC PDIP Konsel, dan kami juga menolak laporan pertanggungjawaban (LPJ) organisasi yang disampaikan kepada kami selaku PAC,” ujar Ismawati kepada sejumlah awak media di tempat Konfercab.

Surat penolakan 16 PAC PDIP Konawe Selatan

Ismawati juga menyebutkan bahwa mayoritas PAC di Konawe Selatan telah menyatakan sikap penolakan secara resmi.

“Dari 25 PAC yang ada di Konawe Selatan, sebanyak 16 PAC menolak. Ini bukan sikap individu, tetapi suara struktur partai di tingkat bawah yang merasa tidak dilibatkan dan tidak mendapatkan transparansi,” tegasnya.

Para PAC menilai, penetapan ketua yang tidak didukung oleh mayoritas struktur kecamatan dikhawatirkan akan melemahkan konsolidasi partai menjelang agenda politik ke depan.

“Kami berharap DPP turun tangan. Kami ingin proses penetapan ketua berjalan demokratis, transparan dan mempertimbangkan suara mayoritas PAC yang menjadi ujung tombak partai,” tambah Ismawati.

Hal senada juga disampaikan, Ketua PAC PDIP Kecamatan Tinanggea, Yusmirat Muhammad. Menurutnya, laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang dibacakan tidak sesuai fakta lapangan selama dia (Senawan Silondae. Red) menjabat sebagai Ketua DPC PDIP selama 5 tahun.

“Selama dia menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Konsel dalam mengelola dana partai tidak ada transparansi, dan kami menilai juga bahwa kepemimpinannya gagal membesarkan PDIP di Konawe Selatan,” jelasnya.

Sebagai konsekuensi dari penolakan LPJ, 16 PAC meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara agar tidak lagi memberikan mandat kepada Senawan Silondae untuk memimpin DPC PDI Perjuangan Konsel pada periode berikutnya.

Mereka menilai pembaruan kepemimpinan diperlukan agar konsolidasi partai di tingkat akar rumput dapat berjalan lebih efektif.

Penolakan tersebut turut menjadi perhatian karena Konawe Selatan menjadi satu-satunya DPC di Sulawesi Tenggara yang penetapan kepengurusannya tidak dibacakan alias ditunda oleh DPP.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas, turut angkat bicara mengenai dinamika yang terjadi. Ia menegaskan bahwa persoalan di tubuh DPC PDIP Konsel merupakan miskomunikasi antara struktur PAC dan DPC, sehingga DPD menunggu arahan resmi dari DPP PDIP terkait langkah penyelesaian.

“Kita melihat ada miskomunikasi di internal DPC PDIP Konsel. Untuk itu, DPD tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Kita menunggu arahan dari DPP sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam struktur partai,” ujar Lukman Abunawas.

Hingga berita ini ditayangkan, DPP PDIP maupun Senawan Silondae belum memberikan tanggapan resmi atas penolakan mayoritas PAC PDIP Konawe Selatan tersebut.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *