Oyisultra.com, KONAWE – Sempat berpolemik dan tiba-tiba isunya hilang, terkait rencana pembangunan Jetty Storage Tank di kawasan perairan Wisata Desa Waworaha, kecamatan Soropia Kabupaten Konawe kini masalah tersebut mencuat kembali.
Hal ini setelah pihak PT. Wisan Petro Energi selaku perusahaan yang terkait, melakukan sosialisasi didampingi pemerintah desa yang dihadiri Kepala Desa Waworaha, Ketua BPD Desa Waworaha dan Camat Soropia, pada Kamis (21/8/2025)
Saat dihubungi untuk mengkonfirmasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan pihak perusahaan, Kepala Desa Waworaha Samsidin tidak merespons pertanyaan yang diajukan awak media melalui sambungan telepon maupun pesan WhatsApp.
Sementara, salah satu Praktisi Pariwisata Sultra, Ahmad Nizar saat dihubungi menegaskan bahwa jika terwujud pendirian Jetty Storage Tank di Kawasan Waworaha maka aktivitas pariwisata perairan dikawasan itu otomatis terganggu bahkan bisa gulung tikar.
“Ya pasti kalau sudah ada aktivitas Jetty Storage Tank di kawasan perairan wisata Waworaha, maka siap-siap saja prospek pengembangan wisata disitu akan redup. Tapi dikasus ini publik harus tahu untuk peruntukan kawasan itu banyak tinjauan legal standing harus dilewati. Mungkin publik dan rekan-rekan media bisa menelusuri banyak hal, diantaranya seperti apa RTRW Kabupaten Konawe terkait peruntukan kawasan Desa Waworaha, kemudian bagaimana dengan kawasan mangrove yang ada disitu, jika status kawasan mangrove adalah APL maka dimungkinkan kawasan mangrove dikeluarkan SKT untuk penguasaan lahan, karena saya dengar ada SKT diterbitkan tapi ini bisa di kroscek kembali benar atau tidak jika statusnya sudah APL,” ujar Nizar, Kamis (21/8/2025).
Lanjut Nizar yang perlu dikroscek juga adalah bagaimana status pengajuan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) oleh PT. Wisan Petro Energi, “Yang saya tahu dokumen itu ditolak kalau tidak salah sampai 2 kali, karena masih ada penolakan atas kehadiran aktivitas Jeety Storage Tank di kawasan itu. Seharusnya memang pihak pemerintah desa mengundang terbuka masyarakat yang mewakili kepentingan dan dampak langsung kedepannya. Baik itu nelayan yang masih aktif, pengelola wisata, pemerhati lingkungan dan unsur lain di masyarakat, jangan menghubungi warga door to door karena itu meragukan juga, ini dianggap perlu agar penerimaan atau penolakan terjadi betul-betul murni dari aspirasi setiap elemen masyarakat di kawasan itu dengan kepentingan masing-masing,” tutupnya.
Diketahui kawasan perairan desa waworaha saat ini khususnya kegiatan kepariwisataan sedang bangkit-bangkitnya, bagaimana pemanfaatan kawasan perairan dikelola langsung masyarakat setempat, selain nelayan dan aktifitas perikanan lainnya.
Bahkan sejumlah kegiatan kemahasiswaan yang bersentuhan dengan dunia bawah laut sudah terjadi sejak beberapa tahun silam dari berbagai kampus jauh sebelum ada rencana penggunaan kawasan sebagai area jetty strorage tank.
Tentu sangat disayangkan jika kemudian kawasan ini berubah peruntukan yang bisa mengancam keberlangsungan ekosistem dan dunia pariwisata tentunya.