Oyisultra.com, KENDARI – Ketua DPRD Muna, Muhammad Rahim, angkat bicara terkait polemik yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Baharudin Muna.
Ia secara tegas meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna untuk segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang, menekankan bahwa isu kesehatan adalah murni masalah kemanusiaan.
Muhammad Rahim menyampaikan harapannya agar Pemerintah Daerah tidak saling menyalahkan. Sebaliknya, ia mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap segala kelemahan yang ada di RSUD.
“Kesehatan ini bicara kemanusiaan. Harapan saya kepada pemerintah daerah, jangan saling menyalahkanlah. Tentu ingin mengevaluasi lebih jauh terkait kelemahan-kelemahan yang ada di rumah sakit sendiri,” tegas Muh Rahim kepada sejumlah wartawan usai mengikuti acara pembukaan Konferda dan Konfercab PDIP Sultra di Kota Kendari, Senin (24/11/2025).
Rahim menyoroti bahwa RSUD dr Baharudin adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan manajemen rumah sakit harus betul-betul menyadari kelemahan yang ada, bukannya menyalahkan pihak lain, termasuk dokter.
Ia juga secara khusus menyinggung masalah fasilitas. Menurutnya, soal fasilitas yang menjadi masalah sepenuhnya adalah tanggung jawab manajemen dan Direktur Rumah Sakit untuk memastikannya.
“Manajemen harus memastikan ketersediaan fasilitas karena proses pasien seperti operasi, melahirkan, dan lain-lain sudah diketahui,” terang Rahim. “Hal ini harus betul-betul diperhatikan oleh manajemen RSUD,” lanjutnya.
Ketua DPRD Muna itu menyatakan apresiasinya kepada dokter yang telah berani mengungkap kebenaran bahwa kejadian tersebut adalah ketidakadilan.
Pada kesempatan yang sama, Rahim meminta kepada Bupati Muna untuk segera menegur dan memecat Direktur Rumah Sakit jika perlu, karena dinilai sudah tidak becus dalam menjalankan tugas.
“Saya berharap Bupati Muna untuk segera menegur dan kalau perlu memecat ini Direktur Rumah Sakit, karena sudah tidak becus. Sehingga nama Muna tercoreng hanya gara-gara masalah rumah sakit. Ini sangat memprihatinkan.”kata Rahim.
Menanggapi isu intimidasi yang mengemuka, Muhammad Rahim menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan dan menelusuri siapa yang melakukan intimidasi terhadap dokter tersebut.
Pihaknya juga akan melihat siapa yang mengancam mencabut izin praktik dokter tersebut. “Kami akan kawal dan insyaallah kami berpihak pada dokter,” tutupnya.
Ia menyerukan kepada semua pihak untuk tetap mengawasi segala hal yang terjadi di Kabupaten Muna, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan, dan meminta dukungan dari rekan-rekan media yang ada di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Muna.









