Camat Kadia Kota Kendari Akui Foto di Atlas Beach Bali, Kenang-Kenangan Usai Kegiatan Dinas

Oyisultra.com, KENDARI – Camat Kadia Kota Kendari, Hasman Dani, akhirnya angkat bicara terkait foto dirinya yang sempat viral dan ramai diperbincangkan di sejumlah grup WhatsApp. Dalam foto tersebut, Hasman tampak sedang bersantai di Atlas Beach Club, Bali. Ia mengakui bahwa foto itu benar dirinya, dan bukan hasil editan seperti yang sempat beredar di publik.

Konfirmasi tersebut muncul di tengah kritik tajam publik dan aktivis terkait dugaan pemborosan anggaran perjalanan dinas Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari ke Bali, di tengah kabar kondisi keuangan daerah yang disebut sedang tidak stabil.

Hasman menjelaskan bahwa kunjungannya ke Atlas Beach Club dilakukan setelah seluruh agenda studi banding dan studi tiru Pemkot Kendari di Bali selesai. Ia menegaskan, kunjungan ke tempat wisata itu murni untuk bersantai sebelum kembali ke Kendari.

“Saya bersama rekan-rekan hanya ingin enjoy karena kegiatan kami saat itu sudah selesai. Apalagi besoknya kami akan balik ke Kendari, jadi kesempatan itu kami gunakan mengingat Bali terkenal dengan tempat wisatanya,” ungkap Hasman Dani kepada wartawan, Senin (27/10/2025).

Lebih lanjut, Hasman mengatakan bahwa foto tersebut awalnya diambil hanya untuk kenang-kenangan pribadi, tanpa maksud lain.

“Tujuan foto itu hanya untuk kenang-kenangan, apalagi baru pertama kali menginjakkan kaki di Bali yang begitu banyak tempat wisata,” ujarnya.

Namun demikian, ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas beredarnya foto tersebut.

“Kepada masyarakat, saya mohon maaf atas beredarnya foto saya sedang berada di kolam renang Atlas Beach Bali,” ucapnya.

Hasman menegaskan, fokus utama perjalanan dinas ke Bali adalah untuk mempelajari pengelolaan sampah yang akan menjadi kewenangan kecamatan mulai tahun 2026.

“Banyak ilmu yang kami dapatkan di sana terkait pengelolaan sampah. Salah satu poin penting yang akan kami terapkan adalah setiap kecamatan wajib menunjuk satu kelurahan sebagai contoh pengelolaan sampah yang komprehensif, bukan hanya dari rumah ke TPS atau TPA, tetapi juga bagaimana sampah bisa bernilai ekonomi,” jelasnya.

Ia menambahkan, konsep yang akan diadopsi dari hasil studi tiru tersebut adalah “Kelurahanku Tidak Mengotori Kelurahanmu,” sebagai bentuk tanggung jawab bersama antarwilayah.

Sebelumnya, kegiatan studi banding dan studi tiru belasan pejabat Pemkot Kendari ke Denpasar, Bali menuai kritik keras dari kalangan aktivis.

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (IMALAK) Sulawesi Tenggara, Ali Sabarno, menilai kegiatan tersebut tidak menunjukkan kepekaan terhadap kondisi keuangan daerah.

“Sangat ironis. Saat daerah diterpa isu defisit dan masih menanggung utang ratusan miliar dari tahun sebelumnya, justru pejabat Pemkot Kendari disinyalir berlibur di Bali dengan dalih perjalanan dinas. Ini tindakan yang tidak punya empati terhadap kondisi keuangan daerah maupun masyarakat,” tegas Ali.

Menurutnya, tahun 2025 seharusnya menjadi momentum Pemkot Kendari untuk fokus melakukan efisiensi dan pengetatan anggaran.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menepis tudingan bahwa kunjungan tersebut hanya sekadar liburan. Ia menegaskan bahwa agenda ke Bali bertujuan untuk mempelajari sistem pelayanan publik di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Badung serta pengelolaan ekonomi berbasis wisata dan UMKM.

“Kalau jalan-jalan, ngapain ke Bali? Sekalian saja ke luar negeri,” ujar Siska, dikutip dari media Matalokal.

“Kami ingin meniru bagaimana mereka menggerakkan perekonomian dari sektor wisata dan UMKM. Itu yang ingin kami implementasikan di Kendari,” tambahnya.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *