Oyisultra.com, KENDARI – Polemik yang melibatkan mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Jakarta kini memasuki babak baru. Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), turun langsung memberikan perhatian dan instruksi tegas agar persoalan tersebut diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Ketua Koalisi Pemuda Sulawesi Tenggara (KOP Sultra), Salianto, mengungkapkan bahwa Gubernur Andi Sumangerukka telah menginstruksikan Kepala Kantor Penghubung Pemprov Sultra di Jakarta untuk mencabut laporan polisi di Polres Metro Jakarta Pusat dan menyelesaikan persoalan dengan mahasiswa secara damai.
“Bapak Gubernur Sultra sudah menginstruksikan agar laporan di Polres Metro Jakarta Pusat segera dicabut dan diselesaikan secara damai, sebab bagaimanapun juga mahasiswa Sultra di Jakarta adalah anak-anak kita sendiri,” ujar Salianto di Kendari, Senin (13/10/2025).
Selain mendorong penyelesaian damai, Gubernur Andi Sumangerukka juga menunjukkan perhatian nyata kepada mahasiswa Sultra yang sedang menempuh pendidikan di Jakarta. Ia menyediakan lima titik asrama sebagai tempat tinggal bagi mahasiswa selama satu tahun ke depan, dengan biaya ditanggung secara pribadi.
“Ini sangat luar biasa. Baru kali ini ada Gubernur Sultra yang bersedia membantu secara pribadi dengan menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa di Jakarta,” kata Salianto.
KOP Sultra menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Gubernur Andi Sumangerukka atas langkah cepat dan kepeduliannya terhadap mahasiswa.
Menurut Salianto, sikap tersebut menunjukkan karakter pemimpin yang mengayomi dan selalu hadir memberi solusi.
“Kami dari Koalisi Pemuda Sulawesi Tenggara mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka yang telah memberikan bantuan dan perhatian secara pribadi kepada adik-adik mahasiswa. Beliau adalah sosok pemimpin yang bijak, dan semoga ini menjadi contoh bagi generasi muda,” ujarnya.
Langkah Gubernur Sultra itu dinilai menjadi angin segar bagi hubungan antara pemerintah daerah dan mahasiswa Sultra di perantauan. Dengan penyelesaian damai dan pemberian fasilitas asrama, diharapkan komunikasi antara mahasiswa dan Pemprov Sultra dapat terjalin lebih harmonis ke depan.