Oyisultra.com, KONAWE SELATAN – Bupati Konawe Selatan (Konsel) Irham Kalenggo S.Sos M.Si meresmikan Pabrik Penggilingan Padi atau Rice Milling Plant (RMP), bertempat di Desa Puunangga Kecamatan Lalembuu, Selasa (1/7/2025).
Peresmian RMP ini menandai langkah maju dalam memperkuat sektor pertanian, meningkatkan ketahanan pangan, dan mendukung visi swasembada pangan serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi di Kabupaten Konawe Selatan.
Pabrik penggilingan padi ini mulai dibangun pada tahun 2023 dengan dukungan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemerintah Pusat, serta alokasi APBD murni yang digelontorkan secara bertahap sejak tahun 2021 hingga 2025 dengan total Rp9.719.649.999.
Penkab Konawe Selatan menjadikan pertanian sebagai prioritas utama, mengingat potensi besar daerah ini dalam menghasilkan gabah.
Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo, dalam sambutannya menyampaikan pembangunan pabrik penggilingan padi/Rice Milling Plant (RMP) ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pertanian, meningkatkan ketahanan pangan, serta mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam pencapaian swasembada pangan dan pemulihan ekonomi pasca pandemik.
Lebih lanjut, Bupati Irham Kalenggo mengatakan bahwa potensi gabah di Konawe Selatan bisa mencapai 20.000 ton per tahun, yang jika dikonversi menjadi beras dapat menghasilkan sekitar 18.000 ton. Angka ini sangat cukup untuk mendukung suplai bahan baku bagi pabrik penggilingan padi.
“Ini adalah peluang besar untuk memanfaatkan hasil panen lokal, meningkatkan efisiensi distribusi, serta memberikan harga jual yang lebih baik bagi petani,” kata Irham Kalenggo. Bupati juga menyoroti kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan harga gabah sebesar Rp6.500 per kg sebagai peluang besar bagi petani.
Pabrik penggilingan padi ini tidak hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi juga simbol transformasi sistem pertanian dari hulu hingga hilir.
“Untuk itu, saya mengajak semua pihak baik pemerintah, swasta, petani, pelaku usaha dan masyarakat untuk mendukung, menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini demi kemajuan pertanian Konawe Selatan menuju Konawe Selatan yang Sehat Cerdas dan Sejahtera (SETARA),” tegas Bupati Irham Kalenggo.
Ke depan, pabrik ini tidak hanya akan menggiling padi, tetapi juga akan menghasilkan beras berkualitas tinggi dengan merek khas Konawe Selatan, “SETARA.” Ini adalah langkah strategis untuk menciptakan identitas beras lokal yang unggul, berdaya saing, dan mampu menembus pasar regional maupun nasional.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DPHP), Syamsul, menjelaskan bahwa pembangunan pabrik penggilingan padi ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan daerah.
“Dilandasi oleh visi besar daerah dalam mendorong swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, pabrik penggilingan padi dibangun sebagai fasilitas penggilingan padi modern yang dilengkapi sarana pascapanen terintegrasi, memiliki kapasitas dryer 30 ton dan kapasitas produksi beras 4 ton per jam,” jelas Syamsul.
Kabupaten Konawe Selatan memiliki luas baku sawah 19.543 hektar, dengan sebagian besar ditanami dua kali setahun (IP 200) seluas 12.097,4 hektar. Potensi produksi gabah tersebar di berbagai kecamatan sentra produksi, termasuk Lalembuu (2.020 Ha), Tinanggea (1.835 Ha), Basala (2.175 Ha), Palangga (1.215 Ha), Baito (1.039,5 Ha), Laeya (2.292,5 Ha), Moramo (1.018 Ha), Konda (1.333 Ha), dan Mowila (1.663 Ha).
Syamsul juga menyampaikan bahwa meskipun dana pembangunan fisik telah dialokasikan, masih terdapat kekurangan komponen yang memerlukan penambahan dan perbaikan fasilitas, terutama di sekeliling bangunan pabrik untuk menghindari genangan air yang berpotensi merusak konstruksi. Selain itu, pagar pengamanan bangunan, instalasi listrik, dan rumah sekam juga perlu diperhatikan, termasuk penguatan ekosistem pertanian dari hulu ke hilir seperti pelatihan digital untuk petani dan integrasi sistem peningkatan mutu hasil panen.
Pabrik penggilingan padi ini nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Wawowonua, sebagaimana tertuang dalam perjanjian kerja sama antara Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan dengan Perumda Wawowonua Kabupaten Konawe Selatan.
Acara ini dihadiri Wakil Bupati Konawe Selatan, Wahyu Ade Pratama Imran, Ketua DPRD Hamrin dan beberapa Anggota DPRD, Sekretaris Daerah Hj ST Chadidjah, para Kepala OPD, Dewas selaku Plt. Direktur Perumda Wawowonua, Pimpinan Wilayah Bulog Sultra, Kepala BPS Konawe Selatan, Pimpinan Cabang Bulog Wilayah Konsel-Bombana, serta Pimpinan UD Regan.