Oyisultra.com, KONAWE SELATAN – Aksi tawuran antar pemuda kembali terjadi di wilayah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (18/5/2025) dini hari.
Peristiwa yang diduga melibatkan kelompok remaja dari Desa Amasara dan Kelurahan Potoro ini mengakibatkan seorang pelajar mengalami luka serius akibat terkena anak busur.
Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim), Iptu Laode Muhammad Jefri Hamzah menjelaskan, tawuran terjadi sekitar pukul 03.00 WITA di Jalan Poros Andoolo – Baito, tepatnya sekitar 500 meter dari kantor Pengadilan Negeri (PN) Konawe Selatan, yang masuk wilayah Kelurahan Potoro, Kecamatan Andoolo.
Korban diketahui berinisial A, seorang pelajar berusia 16 tahun. A merupakan warga Desa Amasara, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, dan bersekolah disalah satu SMA di Konsel.
“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek di lengan kanan, paha kanan, dan kaki kiri, serta luka memar di wajah. Tragisnya, sebuah anak busur panah tertancap di paha kanan bagian belakang korban,” ujar Iptu Muhammad Jefri.
Menurut keterangan saksi mata, lanjut Jefri, sebelum insiden berdarah ini terjadi, pihak kepolisian dari Polsek Andoolo sempat membubarkan kedua kelompok remaja yang terlibat tawuran menggunakan mobil patroli.
Namun sayangnya, sambung Jefri, kedua kelompok tersebut kembali bertemu hingga akhirnya terjadi tawuran yang menyebabkan adanya korban luka-luka.
Saat ini, A sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe Selatan untuk mendapatkan tindakan medis atas luka-luka yang dideritanya.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian dari Polsek Andoolo telah bergerak cepat melakukan serangkaian tindakan.
“Kami telah mengecek kondisi korban di rumah sakit, menerima Laporan Polisi (LP), melakukan Visum et Repertum untuk mengetahui jenis dan tingkat luka korban, serta mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengamankan barang bukti,” terang Jefry via WhatsApp.
Lebih lanjut, Jefri menjelaskan, pihak kepolisian juga tengah melakukan pengumpulan bahan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk mengetahui secara pasti penyebab dan kronologis lengkap terjadinya tawuran ini, serta mengidentifikasi pelaku yang terlibat.
“Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini dan berupaya secepat mungkin untuk mengungkap para pelaku yang menyebabkan korban mengalami luka-luka,” tegasnya
Kejadian ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang melibatkan kelompok remaja di wilayah Konawe Selatan. Pihak kepolisian mengimbau kepada para orang tua dan tokoh masyarakat untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak muda, terutama pada malam hari, guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.