Dampak Gadget Untuk Anak Sekolah

Oyisultra.com, JAKARTA – Perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini sangat pesat dan memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia pendidikan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan manusia dan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Berbagai jenis teknologi dapat dengan mudah kita jumpai di zaman modern ini. Salah satu contoh, teknologi yang sangat populer saat ini adalah Gadget.

Gadget merupakan suatu alat / barang elektronik teknologi kecil yang memiliki beberapa fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau suatu barang baru (Homby, 2000).

Menurut Osland (dalam Effendi, 2013:2) gadget merupakan sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi. Gadget sendiri dapat berupa komputer atau laptop, tablet PC, dan juga telepon seluler atau smartphone.

Saat ini tidak hanya orang dewasa yang mengenal teknologi dan komunikasi yang canggih, akan tetapi anak-anak sekolah juga sudah mengenal gadget. Sebenarnya, gadget ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kepentingan dalam hal bisnis, kuliah atau kantor, namun penggunaan gadget sekarang ini sering kali disalahgunakan oleh berbagai pihak, seperti orang tua yang dengan mudahnya memberikan fasilitas Gadget yang digunakan sebagai media dalam mendidik anaknya yang masih sekolah untuk menjadi salah satu jalan pintas orang tua dalam pendamping sebagai pengasuk bagi anaknya.

Zaman sekarang dalam sebuah gadget tidak hanya bisa digunakan untuk sms atau telepon saja, melainkan terdapat banyak fitur-fitur menarik bagi para penggunanya, seperti aplikasi WhatsApp, Instagram, Twitter, Tiktok, dan aplikasi sosial lainnya yang dapat mempermudah hubungan seseorang.

Tidak hanya sosial media, akan tetapi banyak aplikai E-commerce seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan lain-lain. Aplikasi yang lebih menarik bagi anak-anak sekolah akhir-akhir ini adalah Game Online seperi Mobile Legend, Free Fire, PUBG, dan lain-lain. Fitur yang sangat menarik dari aplikasi ini sangat diminati anak-anak sekolah, sehingga mereka sering bermain gadget sehingga lupa waktu untuk belajar, bahkan untuk sekedar makan dan mandi.

Sebenarnya gadget tidak hanya menimbulkan dampak negatif bagi anak, karena ada juga dampak positif , diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan selama dalam pengawasan orang tua. Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut lebih dominan pada dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Salah satunya adalah radiasi dalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak apabila anak sering menggunakan gadget.

Penggunaan gadget secara berlebihan akan berdampak buruk bagi pola perilaku anak dalam kesehariannya, anak-anak yang cenderung terus-menerus menggunakan gadget akan sangat tergantung dan menjadi kegiatan yang harus dan rutin dilakukan oleh anak dalam aktifitas sehari-hari.

Seperti halnya yang terjadi pada siswa SMP kelas 1 asal Desa Salam Jaya, Pabuaran, Subang meninggal dunia dengan diagnosa mengalami gangguan syaraf. Pihak keluarga menyebut penyakit yang dideritanya dikabarkan karena kecanduan bermain game online di telepon seluler (Detik.com, 2021).

Apabila anak sekolah ingin bermain gadget, maka anak sekolah harus mengetahui manfaat serta dampak positif dan dampak negatif yang terdapat di dalam gadget, serta harus memanfaatkan fungsi dan jenis aplikasi yang terdapat dalam gadget untuk hal-hal yang positif, misalnya untuk mendukung kegiatan belajar. Agar anak sekolah tidak kecanduan bermain gadget, antisipasi yang harus dilakukan anak sekolah adalah anak harus bisa membatasi waktu bermain gadget misalnya dengan mencari kesibukan lainnya, sedangkan orang tua harus selalu mengontrol dan memperhatikan ketika anak bermain gadget, selain itu guru selaku orang yang berperan penting di sekolah juga dapat mengatisipasi dengan memberikan tugas yang berhubungan dengan gadget sehingga dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Oleh: Dita Sabilla Azahra, Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

Publisher : FITRI F. NINGRUM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *